Aku disela-sela acara Komunitas Peduli ASEAN di Car Free Day Jakarta (13/3) |
Helaaaww... Apa kabar temen-temen semua?
Kali ini aku mau bahas kegiatan salah satu organisasi yang aku ikutin nih, namanya Komunitas Peduli ASEAN (KAPAS). Mau tau gimana kegiatan
serunya?
Monggo mariii....
Yeah!
Kita tau Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya (Myanmar,
Laos. Vietnam, Singapore, Malaysia, Philippines, Brunei, Thailand, Kamboja)
sekarang udah masuk di era Masyarakat Ekonomi ASEAN, berarti kompetisi
persaingan antar masyarakat dari negara ASEAN udah dimulai.
Aku sebagai salah satu anak muda Indonesia pasti pengen dong
aktif dalam kegiatan yang bisa ngenalin Indonesia di kancah global. Nah, salah
satu tindakan nyata yang udah aku lakuin yaitu jadi volunteer di
KAPAS yang tanggal 13 Maret 2016 lalu, aku dan temen-temen di KAPAS promosi
budaya Indonesia lewat kaos dan media sosial.
O,ya sebelumnya aku mau cerita gimana aku bisa ketrima di
komunitas ini, Jadi, waktu itu aku dapet whatsapp dari temen aku dan
dikirimin poster pendaftarannya kayak gambar dibawah ini
Poster Pendaftaran Volunteer KAPAS |
Setelah aku ikut segala macem persyaratannya termasuk bikin
artikel waktu itu aku nulis artikel tentang "Memperkenalkan Demokrasi
Indonesia Melalui Media Sosial" kurang lebih kayak gitu. Daaaann...
akhirnya pada tanggal 13 Februari 2016 aku dapet kiriman email dari KAPAS kalo aku ketrima. Yay! :D
Waktu itu sempet ga berani baca ketrima apa engga, jadi yang
baca pertama kali itu mama aku. Haahahah :D
Nah, di email itu juga dijelasin konsep Relawan KAPAS itu
gimana, isinya begini:
KONSEP RELAWAN; TUGAS DAN MANFAAT
MENJADI RELAWAN KOMUNITAS PEDULI ASEAN
Oleh: Hariqo Wibawa Satria, dkk (Komunitas Peduli ASEAN)
APA ITU RELAWAN
Di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “sukarelawan” artinya: orang yang melakukan sesuatu dengan sukarela, tidak karena diwajibkan atau dipaksakan. Dalam perkembangan, kata relawan lebih banyak digunakan karena mudah dan cepat dieja, artinya kurang lebih sama dengan sukarelawan.
Pengertian lainnya adalah; orang-orang atau warga masyarakat yang bersedia mengabdi secara ikhlas dan tanpa pamrih, tidak digaji atau diberikan imbalan, rendah hati, berkorban, dan memiliki kepedulian sangat tinggi untuk kemajuan Indonesia, kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Setiap kita memiliki 24 jam sehari, 168 jam seminggu, 8760 jam setahun, kita upayakan berapa jam sehari, berapa jam seminggu, berapa jam setahun untuk melakukan kerja sosial. Waktu-waktu luang inilah yang kita kelola bersama menjadi gerakan besar kerelawanan untuk Indonesia.
APA ITU KOMUNITAS PEDULI ASEAN
Komunitas Peduli ASEAN (KAPAS) adalah organisasi yang didirikan pada Jumat, 22 Januari 2010 di Jakarta, dengan tujuan; 1) meningkatkan gotong royong generasi muda untuk menjadikan Indonesia juara di ASEAN; 2) meningkatkan gotong royong generasi muda dalam memperjuangkan kepentingan nasional di kancah internasional.
Ruang lingkup diplomasi Indonesia tentu bukan hanya sebatas di ASEAN namun dunia, ASEAN kita jadikan sebagai target awal membangun kesadaran dan kebersamaan. Komunitas Peduli ASEAN berpedoman kepada Pancasila, UUD 1945, Undang-Undang serta aturan yang berlaku di Indonesia.
KOMUNITAS PEDULI ASEAN DI DAERAH
Indonesia bukan hanya beberapa daerah, tetapi ada 416 Kabupaten dan 98 Kota di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini. Jadi sekarang ini ada 514 Kabupaten dan Kota di Indonesia.
Tidak setiap daerah memiliki kesadaran sama dalam menghadapi tantangan pasar bebas. Kementerian Luar Negeri tidak ada di daerah, demikian juga dengan jurusan Hubungan Internasional tidak di setiap kampus ada.
Sebab itu terus kita bangun kesadaran bahwa setiap orang adalah diplomat, perlu banyak anak-anak muda yang mendorong kesadaran global dan bertindak lokal, agar daerahnya tidak jadi pasar semata dalam pasar bebas ASEAN. KAPAS mendorong pendirian Komunitas Peduli ASEAN di daerah-daerah.
Kehadiran KAPAS atau minimal semangat KAPAS diharapkan mampu meningkatkan gotong rotong generasi muda dalam memberikan ide-ide konstruktif kepada pemerintah daerah serta mendorong peningkatakan kesadaran masyarakat terhadap persaingan global.
SIAPA RELAWAN KOMUNITAS PEDULI ASEAN
1. Relawan Komunitas Peduli ASEAN adalah mereka yang bersedia mempromosikan produk lokal, umkm, pariwisata, kuliner, budaya, musik, potensi Indonesia dan lain-lain dalam kehidupan sehari-hari, terutama di media sosial.
2. Relawan Komunitas Peduli ASEAN adalah mereka yang membela dan memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, terutama di media sosial.
3. Relawan Komunitas Peduli ASEAN adalah mereka yang mengirimkan persyaratan menjadi relawan kepada Komunitas Peduli ASEAN, syarat tersebut antara lain: (a) Jujur, mampu menggunakan media sosial (twitter, facebook, Instagram, youtube, dll) dengan benar. (b) Membuat tulisan dengan tema “Membantu Indonesia Juara di ASEAN dengan media sosial” atau "Peran Pengguna Media Sosial Dalam Menjadikan Indonesia Juara di ASEAN", maksimal satu halaman kertas A-4. (c) Punya gairah yang besar dalam kajian diplomasi dan ASEAN. (d) Mampu membuat salah satu konten (tulisan, poster, meme, video, foto, audio, komik, infografis, dll). (e) Siap mempromosikan produk lokal, kuliner, pariwisata, musik serta kebudayaan Indonesia, dll. (f) Menyertakan CV dan daftar akun media sosial pribadi. Kirim persyaratan di poin b dan f ke email: diplomatmedsos@gmail.com, dengan subject di email: RELAWAN – NAMA – KOTA/KAB TEMPAT TINGGAL SEKARANG. Untuk relawan gelombang pertama telah ditutup pendaftarannya pada 27 Januari 2016 kemarin. Kepada teman-teman yang sudah mengirim email, agar mengisi form initinyurl.com/sukaasean (copas link itu dan taruh di browser).
4. Bagi teman-teman yang ingin menjadi relawan ASEAN dapat mengisi formulir dengan cara mengklik link ini tinyurl.com/sukaasean (copas link itu dan taruh di browser). Lalu Konfirmasi ke salah satu nomor ini: Hariqo (0812-8900-1636), Unggul Sudrajat (0813-9261-1599), Heni Iswati (0877-8284-2064), Edrida Pulungan (0813-6178-0641), Nurul Hidayah (0838-7462-8589).
TUGAS RELAWAN KOMUNITAS PEDULI ASEAN
1. Yang utama, tanamkan dalam diri kita, setiap kita adalah diplomat, diplomat itu bukan hanya mereka yang kuliah di jurusan Hubungan internasional, bekerja di Kemenlu, KBRI, dll. Namun setiap kita adalah diplomat. “everyone is diplomat in digital age”. Di era media sosial ini bertambah lagi, setiap kita adalah kantor berita.
2. Membantu mempromosikan produk-produk lokal, produk rumahan, produk UMKM di Indonesia dan daerahnya masing-masing. Ingat, banyak masyarakat Indonesia yang hanya mampu produksi, namun tidak punya biaya promosi, sehingga produk, karya dan jasanya tidak dikenal luas.
3. Membantu mempromosikan tujuan wisata di Indonesia dan daerahnya masing-masing. Lebih bagus lagi tujuan wisata yang jarang tereskpos atau belum terekspos sama sekali. Bayangkan, jika karena konten yang kita upload di internet orang datang ke sebuah tempat wisata, maka mereka tak hanya berwisata, tetapi juga menginap, membeli makanan, aksesoris, oleh-oleh, sewa kendaraan, dll. Jadi postingan kita di media sosial dapat memberi keuntungan untuk banyak orang, untuk daerah kita, untuk Indonesia.
4. Membantu mempromosikan kuliner Indonesia. Tahu kan?, betapa banyak restaurant Korea, Jepang, Amerika, Arab, dll disini. Itu karena tertanam di benak kita makanan mereka enak, selain mereka berhasil mempromosikannya di Indonesia lewat berbagai cara.
5. Membantu mempromosikan kebudayaan Indonesia. Setiap daerah mempunyai budaya unik, setiap orang punya keunikan dan kelebihan, Ini menjadi kekuatan diplomasi Indonesia, jika kita mampu mempromosikannya dengan cara yang beda.
6. Membantu menginformasikan potensi pasar di negara-negara ASEAN dan negara-negara dunia lainnya. Dalam pasar bebas ASEAN ini kita harus tahu apa yang dibutuhkan daerah lain, provinsi lain, negara lain. Intinya kita harus paham pasar. Perlu gotong royong. Saatnya memperbanyak artikel, skripsi, tesis dan karya tulis lainnya tentang negara lain. Kita butuh banyak anak muda yang paham negara-negara lain di dunia ini.
7. Membantu mempromosikan musik dan seni dari Indonesia. Musik Indonesia ini tidak mesti artis yang sudah terkenal, tetapi juga musisi daerah. Kita bantu promosikan musik Indonesia yang berkualitas, namun musisi Indonesia jika sudah terkenal juga bantu promosikan Indonesia.
8. Membela kepentingan nasional Indonesia di media sosial. Ini sering kita baca, yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, menjadikan rakyat Indonesia bebas dari kemiskininan, kebodohan dan hidup dalam kesejahteraan. Mendorong dunia yang tertib dan damai berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Kepentingan nasional harus terus kita dalami dengan membaca dan diskusi.
9. Mengawasi berbagai negosiasi dan perjanjian. Jangan sungkan-sungkan bertanya kepada akun kementerian, atau membuat surat pembaca untuk memastikan satu kebijakan atau perjanjian yang dilakukan pemerintah tidak merugikan bangsa Indonesia, baik sekarang, maupun di masa yang akan datang. Sebab kadang ada kebijakan kelihatannya sekarang bagus, namun ternyata lama-lama baru kelihatan merugikan.
10. Tentu kita tidak hanya sekedar membantu mempromosikan produk dan karya orang lain. Kita sendiri juga harus punya produk, karya dan jasa. Komunitas Peduli ASEAN mendorong para relawan untuk punya usaha. Nah, produk, karya dan jasa teman-teman itu harus bareng-bareng kita promosikan. Misalnya ada kawan kita yang punya produk di Maluku, dengan jaringan relawan di media sosialnya ini, kita bisa saling mempromosikan produk tersebut, minimal untuk pasar dalam negeri dulu. Tapi jangan lupa, di era pasar bebas, kualitas produk harus benar-benar baik. Jaringan pemasaran ini akan menjadi kekuatan keikhlasan yang sangat luar biasa jika kita konsisten. Dengan membantu mempromosikan usaha, produk orang lain, kita tidak akan rugi, namun justru menunjukan karakter asli kita sebagai orang Indonesia.
11. Ajak pemerintah kota/kabupaten dimana teman-teman tinggal untuk berkolaborasi juga, kepala daerah juga harus menggunakan media sosialnya untuk tugas-tugas diatas. Ajak juga berbagai komunitas melakukan hal yang sama, tidak sulit bukan. Hanya memindahkan kebiasaaan, dari awalnya posting hal-hal pribadi di media sosial kepada posting hal-hal yang menguntungkan orang.
12. Adakan diskusi-diskusi kecil maupun besar tentang media sosial dan diplomasi di kota/kab tempat teman-teman tinggal. Jika ada salah satu dari kita yang sudah jago internet marketing, tularkan kepada umkm dan saudara-saudara kita industri rumahan.
BAGAIMANA MENJADI RELAWAN DI MEDIA SOSIAL
1. Gunakan akun pribadi kita, jika kurang nyaman, atau tak mau akun pribadi kita terganggu, gunakanlah sekali-sekali saja, atau buatlah akun anonim yang memang didedikasikan untuk tugas-tugas komunitas peduli asean di atas. Cantumkan di bio-nya Komunitas Peduli ASEAN.
2. Akun utama kita, untuk twitter adalah @aseancom2015 yang sejak 2012 fokus pada sosialiasi ASEAN dan pasar bebas dunia. Nah di daerah juga bisa dibuat misalnya: @diplomatpadang, @diplomatmedan, @diplomatsamarinda @diplomatambon, @diplomatjayapura @diplomatjombang, dll, yang penting di bionya cantumkan Komunitas Peduli ASEAN.
3. Buatlah konten, kita pasti bisa membuat salah satu konten ini (tulisan, foto, meme, poster, video, audio, komik, infografis, dll). Jika belum bisa menulis, bikinlah poster, jika belum bisa bikin poster, bikinlah meme, jika belum bisa bikin meme, buatlah video dan seterusnya. Jangan lupa pada setiap konten yang teman-teman bikin, misalnya poster atau meme, cantumkan/lekatkan akun media sosial teman-teman, karena itu hak cipta teman-teman. Cantumkan juga komunitas peduli ASEAN, sehingga lebih mudah disosialiasikan oleh jaringan kita di media sosial.
4. Pada bulan desember di setiap akhir tahun, kita bisa mengevaluasi diri dan komunitas ini, sudah berapa konten yang kita bikin di 2016, 2017 dan seterusnya. Makin banyak, makin bahagia batin kita, itulah puncak kebahagiaan, ketika karya kita yang didedikasikan untuk Indonesia tersebar dan menjadi inspirasi banyak orang. Jika satu orang bikin 2 tulisan, kalau relawan kita ada 1000, maka sudah 2000 tulisan yang hadir dan menyebar di internet, apalagi kalau tulisan itu berbahasa asing, bisa seluruh dunia yang baca. Kita adalah generasi yang gemar mengupload konten positif, bukan semata downloader atau penikmat konten orang lain.
5. Bagaimana jika kita belum bisa atau belum sempat membuat konten, oh jangan khawatir, kita bisa menjadi distributor konten-konten itu. Sebarkan kepada pengguna internet dan media sosial. Misalnya ada teman kita jualan empek-empek online, nah kalau di facebook, twitter dan Instagram, kita bisa mention ke orang-orang di asean dan dunia yang suka bicarakan kuliner.
6. Saat ini Komunitas Peduli ASEAN sedang membangun website, www.aseankita.com, nantinya setiap kita dapat membuat akun dan mengupload konten disini.
7. Biasanya dalam sebuah gerakan media sosial, minimal ada tiga tim, yaitu: 1) tim konten, 2) tim kreatif, dan 3) tim distribusi. Tugas tim konten antara lain: memahami isu strategis, memutuskan kelayakan konten, berkoordinasi, memimpin tim, membantu dan menginspirasi kerja tim kreatif dan tim distribusi. Tugas tim kreatif antara lain: membuat konten seperti: tulisan, meme, video, audio, foto, komik, infografis dan lain-lain. Sedangkan tugas tim distribusi adalah: mengelola akun-akun media sosial, mendistribusikan konten-konten tersebut ke target yang pas. Nah, mari kita rintis pembentukannya di daerah masing-masing.
BEBERAPA MANFAAT MENJADI RELAWAN KAPAS
1. Meningkatnya kesadaran kita terhadap isu-isu masyarakat ekonomi ASEAN, pasar bebas dunia, tantangan dan persaingan global.
2. Mendapatkan teman baru dari berbagai latar belakang hobi, profesi
3. Sebagai wadah untuk kita sama-sama belajar kepentingan nasional, kebijakan luar negeri dan cara-cara kreatif memperjuangkannya.
4. Bertambahnya ilmu kita tentang media sosial untuk diplomasi, menjadi wadah saling menyalurkan bakat, bertukar pikiran, berbagi ilmu, saling mendukung, saling melengkapi.
5. Dapat menjadi sumber inspirasi kita dalam berkarya. Makin banyak komunikasi, koordinasi, interaksi, makin banyak inspirasi.
6. Meningkatnya produktifitas kita, jika tahun sebelumnya kita sedikit sekali membuat konten (tulisan, video, foto, meme, poster, audio, komik, infografis), maka tahun ini kita tingkatkan bersama-sama. Salah satu motivasinya dari komunitas ini.
7. Menjadi generasi upload, bukan hanya downloader.
8. Konten yang teman-teman buat akan disebar oleh jaringan komunitas peduli asean dan jaringan komunitas lainnya
9. Bukan hanya konten, tetapi usaha atau bisnis teman-teman akan sama-sama kita promosikan di jaringan kita.
10. Dapat menjadi narasumber, panitia, peserta dalam berbagai kegiatan komunitas, atau berbagai kegiatan yang mengundang komunitas kita.
11. Piagam penghargaan dari Komunitas Peduli ASEAN jika telah memenuhi pembuatan konten dalam jumlah yang ditentukan.
12. Piagam penghargaan dari Kementrian Luar Negeri dan pihak-pihak lain jika telah memenuhi pembuatan konten dalam jumlah yang ditentukan. (sudah diusulkan, dalam tahap persetujuan)
13. Semakin banyak konten yang kita upload di internet, semakin bermanfaat hidup kita, itulah rekam digital kita yang kelak bisa dibaca oleh generasi selanjutnya setelah kita meninggalkan dunia ini.
14. Manfaat-manfaat lain seiring dengan perkembangan komunitas ini.
DASAR PEMIKIRAN
Perubahan berjalan, dulu kita dihidangkan konten sekarang kita kokinya. Sekarang kita bisa memproduksi konten seperti; tulisan, foto, video, audio poster, meme, infografis, analisis, berita dan konten lainnya.
Di era digital setiap orang bisa punya tv, radio, media online sekaligus. Di era media sosial setiap orang adalah kantor berita.
Dulu, masyarakat mengkritik media seperti koran, tv, radio jika menyajikan konten yang tidak mendidik. Di era digital, masyarakat dituntut menjalankan kritiknya pada media tersebut. Di Indonesia saat ini, setidaknya terdapat tiga isu utama terkait penggunaan media sosial: 1) keamanan, 2) kreatifitas, dan 3) kolaborasi.
Isu keamanan yang paling disorot adalah, keamanan pengguna media sosial itu sendiri, utamanya anak-anak dan remaja. Kasus pemerkosaan, penyadapan sepotong-sepotong, penipuan, pembajakan banyak sekali dialami pengguna media sosial.
Isu keamanan lainnya adalah minimnya pengetahuan pengguna media sosial tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di media sosial. Hanya butuh 30 menit membuat akun medsos, tetapi dibutuhkan tahapan yang tidak sebentar, untuk mendidik penggunanya dapat menggunakannya dengan benar dan bijaksana serta bermanfaat. Sebaiknya sebelum membuat media sosial kita baca dulu aturannya, jangan asal centang “agree” saja.
Isu kreatifitas cukup beragam, yang paling banyak dibahas adalah penggunaan media sosial selain sekedar merawat teman lama dan mencari teman baru. Media sosial juga digunakan untuk tujuan ekonomi, politik, pendidikan, diplomasi, dll. Semakin banyak konten yang diupload di internet menunjukan semakin kreatif suatu bangsa. Karenanya generasi muda Indonesia tidak boleh hanya sekedar menjadi generasi download, tapi juga uploader.
Media sosial sendiri merupakan satu kreatifitas yang lahir dari kejelian melihat peluang kebutuhan komunikasi dan aktualisasi setiap orang. Karenanya media sosial karya anak bangsa perlu didukung oleh swasta atau pemerintah. Kekuatan pembuat medsos terus bertambah, karena banyak yang pasang iklan di medsos. Alangkah mantapnya kalau orang itu dari Indonesia.
Sedangkan isu kolaborasi adalah, bagaimana pengguna media sosial berkolaborasi dalam hal positif seperti, mempromosikan pariwisata Indonesia, kuliner, produk lokal yang produsennya hanya mampu produksi, tapi tidak punya biaya promosi serta kolaborasi dalam membela kepentingan nasional NKRI. Disini perlu disadari bahwa bela negara tidak hanya di darat dan udara, tapi juga di dunia maya, apalagi sekarang kita menghadapi tantangan pasar bebas ASEAN dan persaingan global.
PENUTUP
Demikianlah sementara tentang Komunitas Peduli ASEAN. Hal-hal lain untuk menyempurnakan konsep relawan ini, akan kita bicarakan pada pertemuan besar yang kita agendakan di bulan Februari atau Maret 2016 di Jakarta. Untuk transport pulang pergi teman-teman, penginapan, komunitas peduli asean tidak menanggungnya.
Namun komunitas peduli asean hingga saaat ini terus berusaha mencarikan sponsornya. Sementara ini komunitas kita ini hanya mampu mempersiapkan tempat pada saat pertemuan kita nanti.
Bagi teman-teman atau siapa saja yang bersedia menjadi sponsor pertemuan besar nanti agar menghubungi komunitas peduli asean. Hasil pertemuan-pertemuan kita itu akan di sosialisasikan kepada teman-teman lewat email dan kepada masyarakat lewat media massa. Terima kasih, salam komunitas, salam diplomasi.
Jakarta, 30 Januari 2016
Hormat kami, Komunitas Peduli ASEAN.
MENJADI RELAWAN KOMUNITAS PEDULI ASEAN
Oleh: Hariqo Wibawa Satria, dkk (Komunitas Peduli ASEAN)
APA ITU RELAWAN
Di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “sukarelawan” artinya: orang yang melakukan sesuatu dengan sukarela, tidak karena diwajibkan atau dipaksakan. Dalam perkembangan, kata relawan lebih banyak digunakan karena mudah dan cepat dieja, artinya kurang lebih sama dengan sukarelawan.
Pengertian lainnya adalah; orang-orang atau warga masyarakat yang bersedia mengabdi secara ikhlas dan tanpa pamrih, tidak digaji atau diberikan imbalan, rendah hati, berkorban, dan memiliki kepedulian sangat tinggi untuk kemajuan Indonesia, kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Setiap kita memiliki 24 jam sehari, 168 jam seminggu, 8760 jam setahun, kita upayakan berapa jam sehari, berapa jam seminggu, berapa jam setahun untuk melakukan kerja sosial. Waktu-waktu luang inilah yang kita kelola bersama menjadi gerakan besar kerelawanan untuk Indonesia.
APA ITU KOMUNITAS PEDULI ASEAN
Komunitas Peduli ASEAN (KAPAS) adalah organisasi yang didirikan pada Jumat, 22 Januari 2010 di Jakarta, dengan tujuan; 1) meningkatkan gotong royong generasi muda untuk menjadikan Indonesia juara di ASEAN; 2) meningkatkan gotong royong generasi muda dalam memperjuangkan kepentingan nasional di kancah internasional.
Ruang lingkup diplomasi Indonesia tentu bukan hanya sebatas di ASEAN namun dunia, ASEAN kita jadikan sebagai target awal membangun kesadaran dan kebersamaan. Komunitas Peduli ASEAN berpedoman kepada Pancasila, UUD 1945, Undang-Undang serta aturan yang berlaku di Indonesia.
KOMUNITAS PEDULI ASEAN DI DAERAH
Indonesia bukan hanya beberapa daerah, tetapi ada 416 Kabupaten dan 98 Kota di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini. Jadi sekarang ini ada 514 Kabupaten dan Kota di Indonesia.
Tidak setiap daerah memiliki kesadaran sama dalam menghadapi tantangan pasar bebas. Kementerian Luar Negeri tidak ada di daerah, demikian juga dengan jurusan Hubungan Internasional tidak di setiap kampus ada.
Sebab itu terus kita bangun kesadaran bahwa setiap orang adalah diplomat, perlu banyak anak-anak muda yang mendorong kesadaran global dan bertindak lokal, agar daerahnya tidak jadi pasar semata dalam pasar bebas ASEAN. KAPAS mendorong pendirian Komunitas Peduli ASEAN di daerah-daerah.
Kehadiran KAPAS atau minimal semangat KAPAS diharapkan mampu meningkatkan gotong rotong generasi muda dalam memberikan ide-ide konstruktif kepada pemerintah daerah serta mendorong peningkatakan kesadaran masyarakat terhadap persaingan global.
SIAPA RELAWAN KOMUNITAS PEDULI ASEAN
1. Relawan Komunitas Peduli ASEAN adalah mereka yang bersedia mempromosikan produk lokal, umkm, pariwisata, kuliner, budaya, musik, potensi Indonesia dan lain-lain dalam kehidupan sehari-hari, terutama di media sosial.
2. Relawan Komunitas Peduli ASEAN adalah mereka yang membela dan memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, terutama di media sosial.
3. Relawan Komunitas Peduli ASEAN adalah mereka yang mengirimkan persyaratan menjadi relawan kepada Komunitas Peduli ASEAN, syarat tersebut antara lain: (a) Jujur, mampu menggunakan media sosial (twitter, facebook, Instagram, youtube, dll) dengan benar. (b) Membuat tulisan dengan tema “Membantu Indonesia Juara di ASEAN dengan media sosial” atau "Peran Pengguna Media Sosial Dalam Menjadikan Indonesia Juara di ASEAN", maksimal satu halaman kertas A-4. (c) Punya gairah yang besar dalam kajian diplomasi dan ASEAN. (d) Mampu membuat salah satu konten (tulisan, poster, meme, video, foto, audio, komik, infografis, dll). (e) Siap mempromosikan produk lokal, kuliner, pariwisata, musik serta kebudayaan Indonesia, dll. (f) Menyertakan CV dan daftar akun media sosial pribadi. Kirim persyaratan di poin b dan f ke email: diplomatmedsos@gmail.com, dengan subject di email: RELAWAN – NAMA – KOTA/KAB TEMPAT TINGGAL SEKARANG. Untuk relawan gelombang pertama telah ditutup pendaftarannya pada 27 Januari 2016 kemarin. Kepada teman-teman yang sudah mengirim email, agar mengisi form initinyurl.com/sukaasean (copas link itu dan taruh di browser).
4. Bagi teman-teman yang ingin menjadi relawan ASEAN dapat mengisi formulir dengan cara mengklik link ini tinyurl.com/sukaasean (copas link itu dan taruh di browser). Lalu Konfirmasi ke salah satu nomor ini: Hariqo (0812-8900-1636), Unggul Sudrajat (0813-9261-1599), Heni Iswati (0877-8284-2064), Edrida Pulungan (0813-6178-0641), Nurul Hidayah (0838-7462-8589).
TUGAS RELAWAN KOMUNITAS PEDULI ASEAN
1. Yang utama, tanamkan dalam diri kita, setiap kita adalah diplomat, diplomat itu bukan hanya mereka yang kuliah di jurusan Hubungan internasional, bekerja di Kemenlu, KBRI, dll. Namun setiap kita adalah diplomat. “everyone is diplomat in digital age”. Di era media sosial ini bertambah lagi, setiap kita adalah kantor berita.
2. Membantu mempromosikan produk-produk lokal, produk rumahan, produk UMKM di Indonesia dan daerahnya masing-masing. Ingat, banyak masyarakat Indonesia yang hanya mampu produksi, namun tidak punya biaya promosi, sehingga produk, karya dan jasanya tidak dikenal luas.
3. Membantu mempromosikan tujuan wisata di Indonesia dan daerahnya masing-masing. Lebih bagus lagi tujuan wisata yang jarang tereskpos atau belum terekspos sama sekali. Bayangkan, jika karena konten yang kita upload di internet orang datang ke sebuah tempat wisata, maka mereka tak hanya berwisata, tetapi juga menginap, membeli makanan, aksesoris, oleh-oleh, sewa kendaraan, dll. Jadi postingan kita di media sosial dapat memberi keuntungan untuk banyak orang, untuk daerah kita, untuk Indonesia.
4. Membantu mempromosikan kuliner Indonesia. Tahu kan?, betapa banyak restaurant Korea, Jepang, Amerika, Arab, dll disini. Itu karena tertanam di benak kita makanan mereka enak, selain mereka berhasil mempromosikannya di Indonesia lewat berbagai cara.
5. Membantu mempromosikan kebudayaan Indonesia. Setiap daerah mempunyai budaya unik, setiap orang punya keunikan dan kelebihan, Ini menjadi kekuatan diplomasi Indonesia, jika kita mampu mempromosikannya dengan cara yang beda.
6. Membantu menginformasikan potensi pasar di negara-negara ASEAN dan negara-negara dunia lainnya. Dalam pasar bebas ASEAN ini kita harus tahu apa yang dibutuhkan daerah lain, provinsi lain, negara lain. Intinya kita harus paham pasar. Perlu gotong royong. Saatnya memperbanyak artikel, skripsi, tesis dan karya tulis lainnya tentang negara lain. Kita butuh banyak anak muda yang paham negara-negara lain di dunia ini.
7. Membantu mempromosikan musik dan seni dari Indonesia. Musik Indonesia ini tidak mesti artis yang sudah terkenal, tetapi juga musisi daerah. Kita bantu promosikan musik Indonesia yang berkualitas, namun musisi Indonesia jika sudah terkenal juga bantu promosikan Indonesia.
8. Membela kepentingan nasional Indonesia di media sosial. Ini sering kita baca, yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, menjadikan rakyat Indonesia bebas dari kemiskininan, kebodohan dan hidup dalam kesejahteraan. Mendorong dunia yang tertib dan damai berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Kepentingan nasional harus terus kita dalami dengan membaca dan diskusi.
9. Mengawasi berbagai negosiasi dan perjanjian. Jangan sungkan-sungkan bertanya kepada akun kementerian, atau membuat surat pembaca untuk memastikan satu kebijakan atau perjanjian yang dilakukan pemerintah tidak merugikan bangsa Indonesia, baik sekarang, maupun di masa yang akan datang. Sebab kadang ada kebijakan kelihatannya sekarang bagus, namun ternyata lama-lama baru kelihatan merugikan.
10. Tentu kita tidak hanya sekedar membantu mempromosikan produk dan karya orang lain. Kita sendiri juga harus punya produk, karya dan jasa. Komunitas Peduli ASEAN mendorong para relawan untuk punya usaha. Nah, produk, karya dan jasa teman-teman itu harus bareng-bareng kita promosikan. Misalnya ada kawan kita yang punya produk di Maluku, dengan jaringan relawan di media sosialnya ini, kita bisa saling mempromosikan produk tersebut, minimal untuk pasar dalam negeri dulu. Tapi jangan lupa, di era pasar bebas, kualitas produk harus benar-benar baik. Jaringan pemasaran ini akan menjadi kekuatan keikhlasan yang sangat luar biasa jika kita konsisten. Dengan membantu mempromosikan usaha, produk orang lain, kita tidak akan rugi, namun justru menunjukan karakter asli kita sebagai orang Indonesia.
11. Ajak pemerintah kota/kabupaten dimana teman-teman tinggal untuk berkolaborasi juga, kepala daerah juga harus menggunakan media sosialnya untuk tugas-tugas diatas. Ajak juga berbagai komunitas melakukan hal yang sama, tidak sulit bukan. Hanya memindahkan kebiasaaan, dari awalnya posting hal-hal pribadi di media sosial kepada posting hal-hal yang menguntungkan orang.
12. Adakan diskusi-diskusi kecil maupun besar tentang media sosial dan diplomasi di kota/kab tempat teman-teman tinggal. Jika ada salah satu dari kita yang sudah jago internet marketing, tularkan kepada umkm dan saudara-saudara kita industri rumahan.
BAGAIMANA MENJADI RELAWAN DI MEDIA SOSIAL
1. Gunakan akun pribadi kita, jika kurang nyaman, atau tak mau akun pribadi kita terganggu, gunakanlah sekali-sekali saja, atau buatlah akun anonim yang memang didedikasikan untuk tugas-tugas komunitas peduli asean di atas. Cantumkan di bio-nya Komunitas Peduli ASEAN.
2. Akun utama kita, untuk twitter adalah @aseancom2015 yang sejak 2012 fokus pada sosialiasi ASEAN dan pasar bebas dunia. Nah di daerah juga bisa dibuat misalnya: @diplomatpadang, @diplomatmedan, @diplomatsamarinda @diplomatambon, @diplomatjayapura @diplomatjombang, dll, yang penting di bionya cantumkan Komunitas Peduli ASEAN.
3. Buatlah konten, kita pasti bisa membuat salah satu konten ini (tulisan, foto, meme, poster, video, audio, komik, infografis, dll). Jika belum bisa menulis, bikinlah poster, jika belum bisa bikin poster, bikinlah meme, jika belum bisa bikin meme, buatlah video dan seterusnya. Jangan lupa pada setiap konten yang teman-teman bikin, misalnya poster atau meme, cantumkan/lekatkan akun media sosial teman-teman, karena itu hak cipta teman-teman. Cantumkan juga komunitas peduli ASEAN, sehingga lebih mudah disosialiasikan oleh jaringan kita di media sosial.
4. Pada bulan desember di setiap akhir tahun, kita bisa mengevaluasi diri dan komunitas ini, sudah berapa konten yang kita bikin di 2016, 2017 dan seterusnya. Makin banyak, makin bahagia batin kita, itulah puncak kebahagiaan, ketika karya kita yang didedikasikan untuk Indonesia tersebar dan menjadi inspirasi banyak orang. Jika satu orang bikin 2 tulisan, kalau relawan kita ada 1000, maka sudah 2000 tulisan yang hadir dan menyebar di internet, apalagi kalau tulisan itu berbahasa asing, bisa seluruh dunia yang baca. Kita adalah generasi yang gemar mengupload konten positif, bukan semata downloader atau penikmat konten orang lain.
5. Bagaimana jika kita belum bisa atau belum sempat membuat konten, oh jangan khawatir, kita bisa menjadi distributor konten-konten itu. Sebarkan kepada pengguna internet dan media sosial. Misalnya ada teman kita jualan empek-empek online, nah kalau di facebook, twitter dan Instagram, kita bisa mention ke orang-orang di asean dan dunia yang suka bicarakan kuliner.
6. Saat ini Komunitas Peduli ASEAN sedang membangun website, www.aseankita.com, nantinya setiap kita dapat membuat akun dan mengupload konten disini.
7. Biasanya dalam sebuah gerakan media sosial, minimal ada tiga tim, yaitu: 1) tim konten, 2) tim kreatif, dan 3) tim distribusi. Tugas tim konten antara lain: memahami isu strategis, memutuskan kelayakan konten, berkoordinasi, memimpin tim, membantu dan menginspirasi kerja tim kreatif dan tim distribusi. Tugas tim kreatif antara lain: membuat konten seperti: tulisan, meme, video, audio, foto, komik, infografis dan lain-lain. Sedangkan tugas tim distribusi adalah: mengelola akun-akun media sosial, mendistribusikan konten-konten tersebut ke target yang pas. Nah, mari kita rintis pembentukannya di daerah masing-masing.
BEBERAPA MANFAAT MENJADI RELAWAN KAPAS
1. Meningkatnya kesadaran kita terhadap isu-isu masyarakat ekonomi ASEAN, pasar bebas dunia, tantangan dan persaingan global.
2. Mendapatkan teman baru dari berbagai latar belakang hobi, profesi
3. Sebagai wadah untuk kita sama-sama belajar kepentingan nasional, kebijakan luar negeri dan cara-cara kreatif memperjuangkannya.
4. Bertambahnya ilmu kita tentang media sosial untuk diplomasi, menjadi wadah saling menyalurkan bakat, bertukar pikiran, berbagi ilmu, saling mendukung, saling melengkapi.
5. Dapat menjadi sumber inspirasi kita dalam berkarya. Makin banyak komunikasi, koordinasi, interaksi, makin banyak inspirasi.
6. Meningkatnya produktifitas kita, jika tahun sebelumnya kita sedikit sekali membuat konten (tulisan, video, foto, meme, poster, audio, komik, infografis), maka tahun ini kita tingkatkan bersama-sama. Salah satu motivasinya dari komunitas ini.
7. Menjadi generasi upload, bukan hanya downloader.
8. Konten yang teman-teman buat akan disebar oleh jaringan komunitas peduli asean dan jaringan komunitas lainnya
9. Bukan hanya konten, tetapi usaha atau bisnis teman-teman akan sama-sama kita promosikan di jaringan kita.
10. Dapat menjadi narasumber, panitia, peserta dalam berbagai kegiatan komunitas, atau berbagai kegiatan yang mengundang komunitas kita.
11. Piagam penghargaan dari Komunitas Peduli ASEAN jika telah memenuhi pembuatan konten dalam jumlah yang ditentukan.
12. Piagam penghargaan dari Kementrian Luar Negeri dan pihak-pihak lain jika telah memenuhi pembuatan konten dalam jumlah yang ditentukan. (sudah diusulkan, dalam tahap persetujuan)
13. Semakin banyak konten yang kita upload di internet, semakin bermanfaat hidup kita, itulah rekam digital kita yang kelak bisa dibaca oleh generasi selanjutnya setelah kita meninggalkan dunia ini.
14. Manfaat-manfaat lain seiring dengan perkembangan komunitas ini.
DASAR PEMIKIRAN
Perubahan berjalan, dulu kita dihidangkan konten sekarang kita kokinya. Sekarang kita bisa memproduksi konten seperti; tulisan, foto, video, audio poster, meme, infografis, analisis, berita dan konten lainnya.
Di era digital setiap orang bisa punya tv, radio, media online sekaligus. Di era media sosial setiap orang adalah kantor berita.
Dulu, masyarakat mengkritik media seperti koran, tv, radio jika menyajikan konten yang tidak mendidik. Di era digital, masyarakat dituntut menjalankan kritiknya pada media tersebut. Di Indonesia saat ini, setidaknya terdapat tiga isu utama terkait penggunaan media sosial: 1) keamanan, 2) kreatifitas, dan 3) kolaborasi.
Isu keamanan yang paling disorot adalah, keamanan pengguna media sosial itu sendiri, utamanya anak-anak dan remaja. Kasus pemerkosaan, penyadapan sepotong-sepotong, penipuan, pembajakan banyak sekali dialami pengguna media sosial.
Isu keamanan lainnya adalah minimnya pengetahuan pengguna media sosial tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di media sosial. Hanya butuh 30 menit membuat akun medsos, tetapi dibutuhkan tahapan yang tidak sebentar, untuk mendidik penggunanya dapat menggunakannya dengan benar dan bijaksana serta bermanfaat. Sebaiknya sebelum membuat media sosial kita baca dulu aturannya, jangan asal centang “agree” saja.
Isu kreatifitas cukup beragam, yang paling banyak dibahas adalah penggunaan media sosial selain sekedar merawat teman lama dan mencari teman baru. Media sosial juga digunakan untuk tujuan ekonomi, politik, pendidikan, diplomasi, dll. Semakin banyak konten yang diupload di internet menunjukan semakin kreatif suatu bangsa. Karenanya generasi muda Indonesia tidak boleh hanya sekedar menjadi generasi download, tapi juga uploader.
Media sosial sendiri merupakan satu kreatifitas yang lahir dari kejelian melihat peluang kebutuhan komunikasi dan aktualisasi setiap orang. Karenanya media sosial karya anak bangsa perlu didukung oleh swasta atau pemerintah. Kekuatan pembuat medsos terus bertambah, karena banyak yang pasang iklan di medsos. Alangkah mantapnya kalau orang itu dari Indonesia.
Sedangkan isu kolaborasi adalah, bagaimana pengguna media sosial berkolaborasi dalam hal positif seperti, mempromosikan pariwisata Indonesia, kuliner, produk lokal yang produsennya hanya mampu produksi, tapi tidak punya biaya promosi serta kolaborasi dalam membela kepentingan nasional NKRI. Disini perlu disadari bahwa bela negara tidak hanya di darat dan udara, tapi juga di dunia maya, apalagi sekarang kita menghadapi tantangan pasar bebas ASEAN dan persaingan global.
PENUTUP
Demikianlah sementara tentang Komunitas Peduli ASEAN. Hal-hal lain untuk menyempurnakan konsep relawan ini, akan kita bicarakan pada pertemuan besar yang kita agendakan di bulan Februari atau Maret 2016 di Jakarta. Untuk transport pulang pergi teman-teman, penginapan, komunitas peduli asean tidak menanggungnya.
Namun komunitas peduli asean hingga saaat ini terus berusaha mencarikan sponsornya. Sementara ini komunitas kita ini hanya mampu mempersiapkan tempat pada saat pertemuan kita nanti.
Bagi teman-teman atau siapa saja yang bersedia menjadi sponsor pertemuan besar nanti agar menghubungi komunitas peduli asean. Hasil pertemuan-pertemuan kita itu akan di sosialisasikan kepada teman-teman lewat email dan kepada masyarakat lewat media massa. Terima kasih, salam komunitas, salam diplomasi.
Jakarta, 30 Januari 2016
Hormat kami, Komunitas Peduli ASEAN.
Panjang to? Hehehhee... Tapi disitu dijelasin rinci tentang
komunitas ini. Jadi biar kita tau kemana arah komunitas ini sebenernya. :)
----------
Back to celotehan aku. Tssssaaahhh.... :D
Terus, waktu udah ketrima, itu aku sempet ga ikut rapat kalo
mau ngadain kegiatan di Car Free Day karena waktu itu aku telat dapet info kalo
mau ngadain acara. Nah, terus aku taunya itu akhirnya dapet info dari Twitter resmi KAPAS di @ASEANCom2015 kalo mau ngadain acara di Car Free Day
Jakarta ada posternya juga loh, tampilannya kayak gini:
Poster Acara KAPAS di Car Free Day Jakarta |
Wuuusss... Saat itu juga aku, langsung confirm aku bakal
dateng ke acara itu. Haaahahha :D
--------
Dan hari itu pun tiba (13 Maret 2016), aku bahkan udah pasang
alarm di handphone aku sampe 3x bunyi. Dan aku akhirnya bangun jam 4 subuh!!! Aku semangat banget waktu itu. Lu bayangin aja biasanya aku bangun jam segitu itu
masih agak ngantuk, tapi waktu hari Minggu itu aku bangun jam 4 sama sekali ga
ada ngantuk lagi. Udah semangat coy soalnya :D
Aku siap-siap dan aku cek jadwal KRL Commuter Line dari
Bekasi ternyata baru ada jam 5an, oke lah kalo gitu aku masih ada waktu untuk
sarapan setengah jam. Begitu selese sarapan (Pake Dendeng Sapi & Sambel
Goreng Kentang buatan mama aku :D ) aku langsung cepet-cepet berangkat ke
Stasiun Bekasi.
Dan, aku agak telat. KRL Commuter Line jadwal pertama udah
berangkat. Akhirnya, aku naek yang jadwal kedua. Dan lu tau itu masih
sepiiiiii....
KRL Commuter Line Bekasi - Jakarta Kota (Jam Keberangkatan 05.14 am) |
Masih sepii yooo... Andai kalo begini terus, aku kalo naek
KRL Commuter Line kan ga harus rebutan buat duduk :D
Terus, aku transit di Stasiun Manggarai untuk ganti KRL
Commuter Line yang kearah Stasiun Sudirman. Karena aku bakal turun di Stasiun
Sudirman.
Nah, akhirnya aku sampe di Stasiun Sudirman jam 06.12am
keadaan Kawasan Sudirman waktu itu kayak gini
Kawasan Tosari ICBC, Sudirman Jakarta Jam 06.12 am |
Karena aku sadar aku telat, akhirnya aku jalan kaki setengah
lari ke Sarinah. Kan meeting pointnya itu di Sarinah jam 6 pagi. Aku udah
deg-deg aja bakal ditinggal ama temen-temen yang laen.
Dan ternyata begitu sampe disana, aku masih ditungguin ama
temen-temen yang laen. Makasih guys! :)
Terus kita pada nyiapin segala macem atribut yang bakal kita
pake promosi Indonesia nanti.
Tempat untuk pengunjung Car Free Day Jakarta kasi tandatangan mereka sebagai bentuk dukungannya. |
Sekitar jam 7an kalo ga salah, semua udah pada ngumpul dan di briefing. Kita mulai deehh... Jalan dan Promosi ke arah Menara BCA. O, ya kegiatan ini diliput sama beberapa media loh. Berikut gambarnya :)
Waktu kita jalan dari Sarinah ke Menara BCA (Photo by Liputan6.com http://ow.ly/105Hlq) |
Jalan kaki dari Sarinah ke Menara BCA kurang lebih sih setengah jam'an. Nah waktu sampe di depan Menara BCA disitu masyarakat Jakarta di Car Free Day langsung antusias kasi tandatangan sebagai bentuk dukungannya dalam promosiin Indonesia. Seneng deh ngeliatny :)
Pengunjung Car Free Day Jakart waktu foto di booth Instagram KAPAS |
Salah satu pengunjung yang tandatangan sebagai bentuk dukungannya |
Ketua KAPAS, Kak Hariqo di wawancara beberapa media di depan Menara BCA (13/3) |
----------
Nah kegiatan inipun terus berlangsung sampai kira-kira jam
10an lah... Dan aku seneng banget liat antusias masyarakat Jakarta di Car Free
Day yang ngedukung program KAPAS ini.
Kegiatan ini positif banget menurut aku, konnsepnya udah aku cantumin di awal tadi. Yaa... aku sih pengennya kegiatan-kegiatan model kayak
gini terus ada kalo bisa ada disetiap daerah di seluruh Indonesia. Biar
sama-sama kita bisa promosiin Indonesia secara global.
---------
Buat yang mau tau liputan media tentang kegiatan ini bisa
liat didaftar dibawah ini:
NET TV (Video)
Berita
Satu TV (Video)
---------
Okehh... Mungkin segitu dulu yaa celotehan aku dari kegiatan aku di Komunitas Peduli ASEAN di Car Free Day Jakarta yang lalu. Tunggu
kegiatan kita selanjutnya yaaa :D
Makasih udah nyempetin waktunya untuk baca celotehan aku disini. Kalo mau kasi kritik & saran bisa langung kontak akuaja yaa bisa
di cek di kanal "Kotak Pos" :)
Salam,
Kevin Demsi